Jumat, 03 Mei 2019

Menjadi guru itu tidak mudah banyak cobaan-cobaan nya. Harus benar-benar sabar dengan tingkah laku siswa saya di kelas. Bahkan tak jarang saya pun juga terkena pukulan dari salah satu seorang siswa saya. Keinginan ingin keluar itu selalu datang. Karna saya rasa saya tidak bsa lgi bekerja di tempat yang sekarang ini saya jalani. Namun ketika 1  smester saya lalui dengan teman saya dikelas yang menjadi wali kelas 1 sd. Dan saat itu saya mendampingi nya di dalam kelas. Tiba-tiba tidak ada kabar dan akhirnya selang beberapa waktu saya kirim pesan ke beliau bahwa ternyata beliau mengundurkan diri dari dan keluar jadi wali kelas. Disitu saya benar- benar hilang semangat. Dalam hati saya berkata. Kenapa beliau keluar lalu bagaimana saya bisa sendiri menghadapi siswa di kelas yang nakal. Dan akhirnya terjawablah. Saya dapat teman baru lagi yang juga guru di an nahl. Tapi beliau dipindah ke sd menjadi wali kelas 1. Saya bersyukur beliau orangnya rajin baik. Suka bekerja sama dalam membuat sesuatu. Disini saya merasa sudah sangat nyaman namun. Tak selang lagi beberapa bulan. Datanglah guru baru. Dan waktu itu wali kelas 1 sedang cuti. Maka beliau ini menggantikan menjadi wali kelas 1. Hari pertama ke dua. Beliau ini masih rajin namun tak tahu kenapa beliau jadi berubah. Selalu main hp di kelas. Tidak memperhatikan siswanya. Maka saya pun harus langsung turun tangan. Sampai sekarang pun masih saya yang merangkap menjadi wapi kelas. Tak tahan dengan sikapnya. Saya seolah tak memperhatikan dia lagi. Bahkan ketika belajar di kelas. Jika jam wali kelas saya tidak membantunya untuk menghendle siswa. Mengapa seperti ini saya. Karna tidak hanya satu atau dua kali tapi berkali-kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar